3. Ikhtiar Kami
Setelah mencoba membujuk ayah untuk operasi, kami melalui beberapa pemeriksaan lagi untuk bisa menjalani operasi. Dan hari yang menegangkan itu datang kami semua berkumpul di RS, berdoa untuk kelancaran operasi. Lumayan lama ayah di ruang operasi, aku takut bingung tapi harus jalanin. Kondisi aku dipaksa kuat sama keadaan, dipaksa tabah padalah lelah, dipaksa mengerti tapi tidak paham. Bismillah dengan semua yang aku jalanin. Alhamdulillah ayah selesai operasi dan aku pertama kali melihatnya. Dia terlihat belum sepenuhnya sadar tapi harus segera di pindahkan ke ruang rawat menunggu bener2 sadar. Kami semua melihatnya dengan sedikit perubahan di bagian kepalanya karena didalamnya dipasang selang. Setelah seharian beliau sadar, beliau juga berbicara dan makan yang sudah disediakan pihak rumah sakit. Beberapa hari di RS kondisinya lumayan akhirnya beliau pulang ke Ciputat. Setelah itu kami beberapa kali cek up setiap seminggu sekali, dua minggu sekali sampai ke titik sebulan sekali. Kami